masukkan script iklan disini
Salah satu hal penting sebagai pengguna internet, khususnya yang masih menggunakan modem USB baik modem GSM maupun modem CDMA
adalah mengetahui seberapa besar kekuatan sinyal yang diterima modem.
Apakah sinyal yang anda dapatkan lemah atau kuat, apakah sudah menerima
sinyal HSDPA, 3G, EDGE ataupun cuma sinyal GPRS biasa, hal ini perlu
anda ketahui agar anda bisa memaksimalkan kecepatan internet. Jika saja
anda hanya mendapatkan sinyal GPRS maka jangan salahkan jika anda hanya
mendapatkan speed internet yang rendah.
Untuk bisa mengetahui kekuatan sinyal yang anda dapatkan, anda memerlukan bantuan sebuah software yang bernama MDMA (Mobile Data Monitoring Application). Fungsi utama software MDMA ini sebenarnya hanya untuk memonitor penggunaan internet anda diantaranya data, trafik, dan sinyal modem. Salah jika ada orang yang bilang software ini berguna untuk meningkatkan kecepatan internet. Sebab kecepatan internet itu ditentukan oleh “banyak” faktor, dan yang paling mendukung adalah faktor lokasi, di mana jika lokasi anda dekat BTS maka sinyal dan speed yang anda dapatkan akan maksimal. Tapi sekali lagi, walau anda berada di dekat BTS, belum tentu anda mendapatkan kecepatan internet yang tinggi, karena sinyal bagus belum tentu speed juga bagus.
Kembali ke software MDMA, bahwa software ini tugasnya hanya memonitoring penggunaan internet anda. Salah satu fiturnya adalah untuk mengetahui seberapa kuat sinyal yang anda dapatkan. Apakah anda mendapatkan sinyal GPRS, EDGE, 3G, maupun HSDPA.
Langsung saja ke penggunaan software MDMA ini, download software MDMA DI SINI. Tenang, software ini gratisan kok. Tidak perlu instalasi karena MDMA bisa langsung dijalankan tanpa proses install. Untuk kali ini, saya menggunakan modem GSM E303CS6-1 dengan kartu Indosat IM3. Untuk penggunaan software MDMA, pertama colokkan dulu modem di laptop/ komputer. Tutup dashboard modem jika terbuka otomatis karena nanti akan bentrok dengan MDMA. Setelah itu baru jalankan MDMA. Jika anda mengalami error, atau device tidak terbaca, klik saja Retry. Jika sudah berhasil terbuka, maka tampilan software MDMA akan seperti di bawah ini.
1. RSSI artinya kekuatan sinyal yang anda dapatkan. Makin kecil nilai dBm maka semakin bagus sinyal yang anda dapatkan. Tapi pada dasarnya jika sinyal yang anda dapatkan di bawah -80 dBm sudah tergolong bagus. Misal pada gambar di atas saya mendapatkan sinyal HSDPA -75 dBm sudah cukup bagus, kalau di bawah lagi lebih bagus lagi kekuatan sinyal yang anda dapatkan.
2. RAT berarti jenis jaringan yang anda dapatkan, bisa HSD+UPA (High Speed Downlink Upload Packet Access), bisa HSDPA saja, bisa 3G, bisa EDGE bisa GPRS. Yang paling bagus yang mendapatkan jaringan HSD+UPA.
3. Connection type, nah untuk memaksimalkan penerimaan sinyal, pilih saja 3G/ HSPA Only, kemudian klik Apply. Hal ini bertujuan untuk memaksa modem selalu menangkap sinyal 3G/ HSDPA, sehingga speed akan selalu dijaga. Tapi dilihat juga pada nomor 2, anda sering mendapatkan jaringan apa. Jika seringnya dapat HSDPA maka setingannya pilih 3G/ HSPA Only. Tapi jika seringnya cuma dapat EDGE ya pilih saja GPRS/EDGE Only.
Nah, di sini yang bisa kita atur adalah RSSI atau kekuatan sinyal. Di sinilah peran USB extender sangat membantu. Sebaikanya anda menggunakan USB extender untuk menghubungkan modem dengan laptop/ komputer. Sebaiknya menggunakan USB extender yang 1,5 meter. Di atas itu biasanya modem tidak terdeteksi. Mungkin kalau ada USB extender yang bagus bisa menggunakan yang panjang. Tapi sejauh ini saya belum menemukan USB extender sepanjang 10 meter lebih bisa digunakan untuk modem, pernah beli malah modem tidak terdeteksi sama sekali.
Aturlah posisi modem sedemikian rupa agar sinyal yang anda dapatkan bisa di bawah -80 dBm. Kalau perlu anda bisa kreatif sedikit untuk memperkuat sinyal modem, misal dengan menggunakan antena eksternal, antena kaleng, maupun peralatan sederhana yang bisa anda coba, misal tutup panci, keping CD, sendok, dan lain-lain. Jika sinyal yang anda dapatkan bisa di bawah -80 dBm kini saatnya anda menguji kecepatan download. Coba saja anda download file tertentu, perhatikan speed download yang anda dapatkan, jika dirasa kurang berarti anda harus mengatur posisi modem lagi.
Dari percobaan yang saya lakukan dengan mengatur posisi modem sedemikian rupa, dengan sinyal seperti gambar di atas, saya mendapatkan kecepatan download yang lumayanlah, di IDM dapat 200KB/s. Tapi memang kecepatannya tidak stabil, kadang bisa mencapai 400KB/s.
Sekali lagi, anda disarankan untuk lebih kreatif demi mendapatkan sinyal yang bagus. Oke, sekian dulu tutorial saya tentang penggunaan software MDMA untuk mengetahui kekuatan sinyal modem yang anda dapatkan. Semoga berguna bagi anda yang belum tahu sebelumnya.
>> http://teknikit.com
Untuk bisa mengetahui kekuatan sinyal yang anda dapatkan, anda memerlukan bantuan sebuah software yang bernama MDMA (Mobile Data Monitoring Application). Fungsi utama software MDMA ini sebenarnya hanya untuk memonitor penggunaan internet anda diantaranya data, trafik, dan sinyal modem. Salah jika ada orang yang bilang software ini berguna untuk meningkatkan kecepatan internet. Sebab kecepatan internet itu ditentukan oleh “banyak” faktor, dan yang paling mendukung adalah faktor lokasi, di mana jika lokasi anda dekat BTS maka sinyal dan speed yang anda dapatkan akan maksimal. Tapi sekali lagi, walau anda berada di dekat BTS, belum tentu anda mendapatkan kecepatan internet yang tinggi, karena sinyal bagus belum tentu speed juga bagus.
Kembali ke software MDMA, bahwa software ini tugasnya hanya memonitoring penggunaan internet anda. Salah satu fiturnya adalah untuk mengetahui seberapa kuat sinyal yang anda dapatkan. Apakah anda mendapatkan sinyal GPRS, EDGE, 3G, maupun HSDPA.
Langsung saja ke penggunaan software MDMA ini, download software MDMA DI SINI. Tenang, software ini gratisan kok. Tidak perlu instalasi karena MDMA bisa langsung dijalankan tanpa proses install. Untuk kali ini, saya menggunakan modem GSM E303CS6-1 dengan kartu Indosat IM3. Untuk penggunaan software MDMA, pertama colokkan dulu modem di laptop/ komputer. Tutup dashboard modem jika terbuka otomatis karena nanti akan bentrok dengan MDMA. Setelah itu baru jalankan MDMA. Jika anda mengalami error, atau device tidak terbaca, klik saja Retry. Jika sudah berhasil terbuka, maka tampilan software MDMA akan seperti di bawah ini.
1. RSSI artinya kekuatan sinyal yang anda dapatkan. Makin kecil nilai dBm maka semakin bagus sinyal yang anda dapatkan. Tapi pada dasarnya jika sinyal yang anda dapatkan di bawah -80 dBm sudah tergolong bagus. Misal pada gambar di atas saya mendapatkan sinyal HSDPA -75 dBm sudah cukup bagus, kalau di bawah lagi lebih bagus lagi kekuatan sinyal yang anda dapatkan.
2. RAT berarti jenis jaringan yang anda dapatkan, bisa HSD+UPA (High Speed Downlink Upload Packet Access), bisa HSDPA saja, bisa 3G, bisa EDGE bisa GPRS. Yang paling bagus yang mendapatkan jaringan HSD+UPA.
3. Connection type, nah untuk memaksimalkan penerimaan sinyal, pilih saja 3G/ HSPA Only, kemudian klik Apply. Hal ini bertujuan untuk memaksa modem selalu menangkap sinyal 3G/ HSDPA, sehingga speed akan selalu dijaga. Tapi dilihat juga pada nomor 2, anda sering mendapatkan jaringan apa. Jika seringnya dapat HSDPA maka setingannya pilih 3G/ HSPA Only. Tapi jika seringnya cuma dapat EDGE ya pilih saja GPRS/EDGE Only.
Nah, di sini yang bisa kita atur adalah RSSI atau kekuatan sinyal. Di sinilah peran USB extender sangat membantu. Sebaikanya anda menggunakan USB extender untuk menghubungkan modem dengan laptop/ komputer. Sebaiknya menggunakan USB extender yang 1,5 meter. Di atas itu biasanya modem tidak terdeteksi. Mungkin kalau ada USB extender yang bagus bisa menggunakan yang panjang. Tapi sejauh ini saya belum menemukan USB extender sepanjang 10 meter lebih bisa digunakan untuk modem, pernah beli malah modem tidak terdeteksi sama sekali.
Aturlah posisi modem sedemikian rupa agar sinyal yang anda dapatkan bisa di bawah -80 dBm. Kalau perlu anda bisa kreatif sedikit untuk memperkuat sinyal modem, misal dengan menggunakan antena eksternal, antena kaleng, maupun peralatan sederhana yang bisa anda coba, misal tutup panci, keping CD, sendok, dan lain-lain. Jika sinyal yang anda dapatkan bisa di bawah -80 dBm kini saatnya anda menguji kecepatan download. Coba saja anda download file tertentu, perhatikan speed download yang anda dapatkan, jika dirasa kurang berarti anda harus mengatur posisi modem lagi.
Dari percobaan yang saya lakukan dengan mengatur posisi modem sedemikian rupa, dengan sinyal seperti gambar di atas, saya mendapatkan kecepatan download yang lumayanlah, di IDM dapat 200KB/s. Tapi memang kecepatannya tidak stabil, kadang bisa mencapai 400KB/s.
Sekali lagi, anda disarankan untuk lebih kreatif demi mendapatkan sinyal yang bagus. Oke, sekian dulu tutorial saya tentang penggunaan software MDMA untuk mengetahui kekuatan sinyal modem yang anda dapatkan. Semoga berguna bagi anda yang belum tahu sebelumnya.
>> http://teknikit.com