This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

03 November 2014

Plat Kendaraan Unik

1413778138111735851
Mobil dengan Plat Dinas Pejabat Sipil (RFS)
Pernahkah anda melihat kendaraan dalam pengawalan polisi yang rata rata memiliki plat kendaraan seperti ” B  ****  RFS ” ” B  ****  RFD ” dan sebagainya yang memiliki huruf terakhir RF* ? Kemudian apa maksud dari plat kendaraan tersebut? Dalam artikel ini saya akan membahas sedikit pengetahuan tentang arti dari huruf unik tersebut.
Plat nomor tersebut sebenarnya dikhususkan untuk kendaraan dinas pejabat pejebat dinas berwenang dan penggunaanya bukan untuk warga sipil. Untuk mendapatkanya harus mendapat surat rekomendasi dari badan2 yang menaungi dan kemudian dikirimkan ke samsat. Contohnya : Anda bekerja di polda metrojaya, apabila anda ingin mendapat jatah plat nomor rahasia, anda akan mendapat plat dengan akhiran RFP ( Reformasi Polisi )
Berikut daftar plat rahasia kendaraan dinas :
  • BS : Bantuan Sekretariat Negara ( digunakan untuk kendaraan pejabat sipil )

  • BP : Bantuan Polisi ( digunakan untuk kendaraan pejabat/petugas kepolisian )

  • BD : Bantuan Darat ( digunakan untuk kendaraan petinggi / keperluan angkatan darat )

  • BL : Bantuan Laut ( digunakan untuk kendaraan petinggi / keperluan angkatan laut )

  • BU : Bantuan Udara (digunakan untuk kendaraan petinggi, atau keperluan angkatan udara )

  • BH : ( digunakan untuk kendaraan petinggi, atau keperluan departemen hankam )
14137781991620105610
Mobil dengan Plat BP yang Kini Telah Berganti Menjadi RFP
Karena pada saat ini huruf akhiran pada plat mobil berubah dari 2 digit huruf menjadi 3 digit huruf, maka plat dinas berubah dengan fungsi yang sama menjadi :
  • RFS : Reformasi Sekretariat Negara

  • RFP : Reformasi Polisi

  • RFD : Reformasi Darat

  • RFL : Reformasi Laut

  • RFU : Reformasi Udara
dan masih banyak lagi nomor pejabat sipil yang dipakai oleh kendaraan di jalanan ibukota, seperti RFO, RFQ, RFR, RFT, RFV, RFW, PRQ, PRO, ZF, ES, dll.
14137782731393482410
Mobil Dinas Mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang Menggunakan Plat RFR
Plat RF* hanya memiliki masa aktif selama setahun saja, dan diawali dengan angka 1 atau 2 serta 4 digit. Apabila ada plat RF* yang awalannya bukan angka 1 atau 2 dan hanya memiliki 3 atau 2 digit serta masa aktif plat nya 5 tahun berarti plat tersebut adalah plat nomor pribadi / warga biasa yg dipesan khusus. Untuk memiliki plat nomor khusus tersebut diprlukan biaya yang tidak sedikit, contohnya :
  • RFS empat angka kepala 1, 20 jutaan ( B   1***   RFS )

  • RFS empat angka kepala 2, 10 jutaan ( B   2***  RFS )

  • RFS tiga angka kepala bebas, 3 jutaan ( B   ***  RFS )
1413778365860517190
Mobil Pribadi yang Menggunakan Plat Dinas
*Plat “RFS” juga dipakai oleh Presiden RI dan Ibu Negara saat sedang tidak bertugas
Sebagai info, PM / Polisi Militer tidak bisa menindak plat RFS, RFP, RFH, RFN kecuali RFD dan RFT, karena Tugas dari Polisi Militer adalah menindak TNI bukan sipil. Beda halnya apabila sipil memakai sticker, jaket, dan atribut TNI yang lain lain baik mengaku keluarga besar atau dapat dari saudara yang bekerja pada Instasi TNI akan tetap di tindak PM.
14137784151026718349
Mobil Dinas Kedutaan Besar Kanada
Mobil milik korps diplomatik ( Kedutaan besar maupun organisasi internasional ) memiliki kode khusus, yakni CD ( singkatan dari Corps Diplomatique ) atau CC ( singkatan dari Corps Consulaire ), diikuti dengan angka. Untuk mendapatkan STNK dan BPKB, haruslah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri.
14137784891546805904
Daftar Kode Plat Mobil Dinas Kedutaan Besar di Indonesia
Mobil operasional staf korps diplomatik memiliki nomor polisi serupa dengan kendaraan pribadi (dasar hitam dengan tulisan putih) namun dengan format khusus yakni memiliki lima angka dan kode angka negara dicetak lebih kecil dengan format sub-bagian. Contoh: ” B  81877  25 ” berarti mobil ini adalah kendaraan operasional staff korps diplomatik China.
14137785431467583741
Mobil Operasional Staf Korps Diplomatik China
Pada intinya, plat nomor yang saya jelaskan pada artikel ini seharusnya diperuntukan untuk pejabat berwenang pada bidangnya masing masing dan biasanya nomor polisi yang memiliki awalan angka 1 dan diakhiri dengan kode instansi yang bersangkutan ( RFS, RFP. dll ) seperti B   1***  RF* , STNK nya ada kode RHS atau RAHASIA. Jadi nopol-nopol diatas itu aslinya ialah pelat merah, atau pelat POLRI / TNI, yang kemudian dihitamkan. contoh: B   1234  PQO (merah), maka versi plat hitamnya ialah B    1344  RFS (hitam). Selain itu mobil aparat pemerintahan biasanya berakhirkan KQ, ES, IR, ZF.

>> kompasiana

02 November 2014

Cara Memasang Favicon Pada Blog

Cara Memasang Favicon Pada Blog

#Favicon adalah biasanya berupa #logo kecil yang menunjukkan identitas suatu #blog, baik untuk brand ataupun sekedar logo supaya orang mudah mengingat suatu blog ataupun website tertentu yang muncul di atas browser. Misalnya google, memiliki favicon huruf G warna putih  dengan kotak biru, atau facebook dengan logo "f" nya di dalam kota biru tua. Nah sobat juga bisa mengganti logo favicon yang ada di blog sobat. Untuk logo default blogger sendiri adalah logo blogger dengan huruf "B" di dalam kotak berwarna orange.

Nah cara menggantinya cukup mudah, berikut ini step-stepnya:

1. Sobat musti menyiapkan dulu logo untuk blog sobat, bisa dengan desain corel draw maupun photosop, dan logo ini harus persegi empat sama sisi.

2.Nah jika logo sudah di buat kini saatnya masang di blog,  ada 2 cara untuk memasang favicon pada blog. 

Yang pertama: 

Silakan langsung buka template html 
copy code seperti di bawah ini :

 

letakkan di atas code tersebut di atas code: 

lalu simpan template.  


Tulisan berwarna merah ganti dengan url logo sobat, bisa dengan cara menghost gambar di blog dengan mengupload logo yang sudah dibuat tadi di dalam postingan, setelah gambar terupload, kan ada tu url untuk gambar sobat, nah postingan untuk logo tersebut nggak perlu di publis, biarkan dia menjadi draft saja, karena yang terpenting hanyalah url logonya saja.

Cara kedua:

Nah Untuk cara ke dua ini lebih simple lagi, berikut ini step-stepnya:

1. Buka Tata letak Blog 
2. kemudian edit favicon seperti gambar di bawah ini yg di kotak merah

Cara Memasang Favicon Pada Blog
3. Lalu upload gambar favicon yang sudah sobat buat dengan corel draw atau photosop tadi, dengan meng klik browse, Lalu simpan.


Download Norman Security - Anti Virus


Berikut anti virus dari Norman Security,
Silahkan yang berminat untuk mengunduhnya

Smadav Anti Virus Rasa Lokal versi 9.8

Silahkan download SMADAV anti virus lokal versi 9.8
Penambahan database 651 virus baru, Penambahan teknik pendeteksian virus shortcut Trasher/Dorkbot dan VBS pada USB, Perbaikan bug program dan kesalahan deteksi, dsb.

Update Keys Kaspersky 12 Oktober 2014

Update Keys Kaspersky 12 Oktober 2014


01 November 2014

Cara mengolah sampah plastik menjadi tas cantik



Kemasan plastik tidak selalu berakhir menjadi sampah. Kemasan plastik bisa dirangkai jadi tas cantik. Tidak percaya? Simak tips kreasi berikut ini.
Kita semua tahu bahwa sampah plastik adalah jenis sampah yang paling sulit diuraikan oleh tanah. Jika Anda membuang sampah plastik hari ini, hingga 80 tahun mendatang pun sampah plastik ini pun belum bisa teruraikan. Padahal, hampir semua produk kebutuhan rumah tangga menggunakan pembungkus plastik. Jadi, terbayang kan berapa banyak sampah plastik terbuang setiap harinya?
Untuk mencegah penumpukan sampah plastik, kita sebenarnya bisa mencoba mengurangi dampak buruknya. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkannya kembali. Sampah plastik bisa diolah menjadi barang-barang bermanfaat, seperti tas atau dompet. Hasilnya tak kalah cantik dengan tas-tas berbahan kain.
Dengan membuat tas berbahan kemasan plastik ini, Anda bisa mendapat dua manfaat. Selain mendapat tas cantik, Anda pun sudah turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah plastik.
Kali ini kita coba dulu membuat tas yang ukurannya mungil. Ingin tahu cara membuatnya? Kami sajikan untuk Anda.
Alat dan bahan:
1. 4 kemasan plastik 450 eMeL dengan corak dan warna yang senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas.
2. 1m bisban dengan ukuran lebar 2cm.
3. 4cm perekat
4. 30cm renda katun sebagai pemanis.
5. Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.

Cara membuat:
1.Bersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan kertas tisu. Jika noda sulit dibersihkan, Anda bisa merendam plastik di dalam air hangat. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, karena akan merusak tekstur plastik.
2.Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama.
3.Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm). Jahit bisban pada sisi lebar masing-masing kemasan yang sudah dipotong.
4.Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.
5.Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas.
6.Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang.
7.Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.
8.Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang.
9.Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas mungil nan cantik, berbahan kemasan plastik. Cara yang sama juga bisa Anda lakukan untuk tas yang berukuran lebih besar, lho. Tinggal ganti ukurannya saja. Selamat berkreasi!

Cara membuat tas dari limbah plastik

Pertama: 
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.


Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.

Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.

Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.

Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.

Cara membuat related post atau artikel terkait



Berikut adalah cara membuat "Related Post". Fungsinya selain untuk seo, related post / artikel terkait ini juga membantu pengunjung untuk membaca Artikel yang lain mungkin yang belum di ketahuinya. Hal ini menyebabkan pengunjung bisa betah berada di blog kita.
Langsung saja cara membuat related post / artikel terkait :

Masuk blogger > rancangan > edit html > centang expand template widget
cari kode  kemudian letakkan script di bawah ini tepat di atas kode 



Kemudian cari kode  kemudian letakkan script berikut ini di bawah kode 






Terakhir simpan template.

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna



Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang k3-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 *102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 103 = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. Hijau, BIru, UnGu, Abu-abu, Putih)

Cara Menghitung Nilai Resistor

Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.
Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%

Cara Menggunakan Multimeter

Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).
Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :
  • Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
  • Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
  • Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
  • Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
  • Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
  • Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
  • Pengukuran atau Pengujian Dioda
  • Pengukuran atau Pengujian Transistor

Bagian-bagian penting Multimeter

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
  1. Display
  2. Saklar Selektor
  3. Probe
Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.Bagian-bagian Multimeter (Multitester)

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi

Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Cara mengukur Tegangan DC

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Cara Mengukur Tegangan AC

 3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
  3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
  4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
  3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)Cara Mengukur Resistor (OHM)

Rangkaian Seri dan Paralel Resistor serta Cara Menghitung Nilainya – Resistor

adalah Komponen Elektronika yang paling sering ditemui dalam rangkaian Elektronika. Fungsi dari Komponen Resistor adalah sebagai penghambat listrik dan juga dipergunakan sebagai pengatur arus listrik dalam rangkaian Elektronika. Satuan pengukuran Resistor (Hambatan) adalah OHM (Ω). Dalam Rangkaian Elektronika, Resistor atau Hambatan ini sering disingkat dengan huruf “R” (huruf R besar).
Nilai Resistor yang diproduksi oleh Produsen Resistor (Perusahaan Produksi Resistor) sangat terbatas dan mengikuti Standard Value Resistor (Nilai Standar Resistor). Jadi di pasaran kita hanya menemui sekitar 168 jenis nilai resistor. Berikut ini adalah tabel Standard Value Resitor (Nilai Standar Resitor) yang terdapat di pasaran.

Tabel Nilai Standar Resistor

Tabel Nilai Standar Resistor
Jadi bagaimana kalau nilai Resistor yang kita inginkan tidak terdapat di pasaran? Contohnya 400 Kilo Ohm, 250 Ohm, ataupun 6 Kilo Ohm. Nilai-nilai Resistor yang disebutkan ini tidak terdapat dalam daftar Standard Value Resistor sehingga kita tidak mungkin akan menemukan nilai-nilai Resistor tersebut di Pasaran. Untuk mengatasi hal ini kita perlu menggunakan Rangkaian Seri ataupun Rangkaian Paralel Resistor untuk mendapatkan Nilai Resistor yang kita inginkan.

Rangkaian Seri Resistor

Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :
Rumus dan Rangkaian Seri Resistor

Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor

Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu nilai resistor yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer tidak dapat menemukan Resistor dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia harus menggunakan rangkaian seri Resistor untuk mendapatkan penggantinya.
Penyelesaian :
Ada beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :
1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm
1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.
Atau
4 buah Resistor dengan nilai 1 Mega Ohm
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm

Rangkaian Paralel Resistor

Rangkaian Paralel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :
Rumus dan Rangkaian Paralel Resistor

Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor

Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm
Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?
Penyelesaiannya :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56
Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah 27,56 Ohm.
Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.