Asal-usul dan Sejarah Putu
Putu memiliki sejarah panjang yang melibatkan keberagaman budaya di Indonesia. Awalnya, Putu berasal dari India dan dibawa ke Indonesia oleh para pedagang India pada masa lalu. Namun, seiring berjalannya waktu, Putu menjadi salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia.
Bahan-bahan Utama Putu
Putu terbuat dari bahan-bahan sederhana namun memiliki cita rasa yang istimewa. Bahan-bahan utamanya meliputi:
Tepung Beras: Tepung beras menjadi bahan dasar utama dalam pembuatan Putu. Tepung ini memberikan tekstur lembut dan kenyal pada Putu.
Kelapa Parut: Kelapa parut segar digunakan sebagai pelengkap dan memberikan aroma khas pada Putu.
Gula Merah atau Gula Jawa: Gula merah atau gula Jawa menjadi bahan pengisi di dalam Putu, memberikan rasa manis yang lezat.
Air: Air digunakan untuk mengolah adonan Putu dan membuat teksturnya menjadi pas.
Proses Pembuatan Putu
Proses pembuatan Putu tergolong cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian dan keterampilan khusus. Berikut langkah-langkahnya:
Membuat Adonan: Campurkan tepung beras dengan air hingga membentuk adonan yang lembut dan kalis. Adonan ini kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil.
Mengisi dengan Gula Merah: Setelah adonan dibentuk, letakkan sepotong kecil gula merah di tengahnya. Tutup adonan dan bentuk kembali hingga gula merah tersembunyi di dalamnya.
Memasak Putu: Letakkan adonan Putu dalam alat khusus yang biasa digunakan untuk memasak Putu. Biarkan hingga matang dan mengeluarkan aroma harum.
Menyajikan Putu: Setelah matang, Putu disajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya. Putu biasanya disajikan dalam jumlah beberapa buah sebagai satu porsi.
